Radar Malang
[ Kamis, 16 September 2010 ]
Melihat Persiapan SSB Banteng Muda Malang Jelang ke Afrika Selatan
Bawa Wayang untuk Kampanye Budaya Asli Indonesia
Dalam hitungan hari, anak-anak terbaik Malang Raya yang tergabung dalam Sekolah Sepak Bola (SSB) Banteng Muda akan berangkat ke Afrika Selatan. Di sana mereka akan mengikuti festival sepak bola usia 12 tahun (U-12) terakbar di dunia, yakni Danone Nations Cup (DNC). Apa saja yang mereka bawa ke negara yang baru saja usai menggelar Piala Dunia itu?
DIDIK HARIANTO
—
Keringat penggawa SSB Banteng Muda terlihat masih bercucuran. Andika Agraprana dan kawan-kawan baru saja menuntaskan sesi latihan di lapangan Translok Junggo Bumiaji Rabu (8/9) pagi lalu. Dalam latihan itu, kapten tim Andika Agraprana tidak bisa menuntaskan latihan karena dehidrasi.
Alumnus SDN Tlogomas 2 Malang itu pun membatalkan puasa dan segera menuju mes pemain di Vila Wildan, Batu. “Kami tidak bisa memaksakan dia,” kata asisten pelatih SSB Banteng Muda Achmad Purwanto pada Radar.
Usai latihan selama dua jam, pemain juara DNC Indonesia itu pun segera beristirahat di mes. Penggawa Banteng Muda kemudian dimanjakan oleh empat mahasiswa Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Malang (UM) yang tengah Praktik Kerja Lapangan (PKL) tentang Banteng Muda. Usai latihan, penggawa Banteng Muda memperoleh massage (pemijatan) dari para mahasiswa itu.
Di sela-sela massage tersebut, Radar mengajak sejumlah penggawa Banteng Muda berbincang tentang persiapan mereka ke Afsel. Mereka pun antusias. “Yang pasti kami harus membawa kamera digital. Satu saja, untuk dokumentasi Banteng Muda di Afsel,” sahut gelandang Andrian ”Andre” Khairul Ramadhan.
Bukan hanya itu, Andre juga akan membawa makanan khas Indonesia seperti tempe. Itu karena dia khawatir makanan di Afsel tidak sesuai dengan seleranya. “Saya juga akan membawa baju batik Indonesia untuk tukar cindera mata dengan pemain SSB dari negara lain,” ujar pemilik nomor punggung enam itu.
Lain Andre, lain pula Ibra. Pemain bernomor punggung 12 tersebut akan membawa kostum Banteng Muda dan replika kaus Timnas Indonesia. “Saya ingin bertukar dengan kaus timnas negara lain,” kata penyerang pemilik nama lengkap Adhimas Febriansyah ini.
“Kalau saya akan bawa kaus Arema dan Persema,” sahut sayap kiri M. Febri Alifian. “Ya karena kami arek Malang. Malang itu ya Arema dan Persema,” smbung bocah asal Makassar yang akrab dipanggil Acil ini.
Mengetahui antusiasme penggawa Banteng Muda ini mahasiswa UM yang tengah melakukan massage pun tersenyum.
Beda lagi dengan il portiere Wahyu Surya Pratama. Alumnus SSB Unibraw 82 tersebut akan membawa aksesoris budaya Indonesia. “Yang pasti saya akan bawa wayang-wayangan,” kata pemilik nomor punggung satu di Banteng Muda itu. “Belum tahu, apakah karakter petruk, gareng, bagong, atau yang lainnya,” tambah Wahyu.
Pemain yang sering tampil dengan rambut mohawk tersebut mengatakan bahwa benda-benda itu akan ditukar dengan aksesoris negara lain. “Kami ingin menunjukkan Indonesia itu memiliki ragam budaya yang sangat banyak. Salah satunya wayang ini. Untuk menunjukkan kami dari Indonesia, saya juga akan membawa bendera merah putih,” beber Wahyu.
Usai menikmati massage, penggawa Banteng Muda nonton bareng salah satu film horor asli Indonesia. Pelatih Hendrik Sugiyanto mengatakan kegiatan seperti ini penting untuk menumbuhkan kebersamaan skuadnya.
Saat asyik menikmati tayangan melalui televisi milik Villa Wildan itu, ponsel gelandang Arman Safril berbunyi tanda ada pesan masuk. Uniknya, ringtone yang keluar dari ponsel tersebut tidak seperti ringtone kebanyakan. Bunyinya “Banteng Muda, Banteng Muda, ada sms, ada sms ..“. Sontak semua penggawa pun mencibir Safril.
“HP-mu ilo Pril, liyane ndelok film kok rame dewe (HP-mu Pril, yang lain melihat film kok kamu berisik sendiri),” tukas kiper Yusuf Wahyu Prayudha. “Oh, pamer ringtone Banteng Muda ya?” tambah adik sepupu mantan penggawa Persema Aris Budi Prasetyo tersebut.
Kapten tim Andika Agraprana mengakui ringtone penanda layanan pesan singkat itu adalah hasil kreasi Arman Safril melalui fitur perekam di ponselnya. Ringtone tersebut kemudian disebar kepada penggawa Banteng Muda lainnya melalui layanan bluetooth.
Dika, sapaan akrab Andika, pun mengapresiasi rencana rekan setimnya melakukan kampanye budaya di Afsel. “Bagaimanapun kami juga membawa nama bangsa Indonesia,” ucap playmaker tersebut.
“Kalau saya yang pasti bawa replika kaus timnas Indonesia dan bendera merah putih,” sambung pemilik nomor punggung lima itu.
Sebelum Lebaran, Banteng Muda menjalani pemusatan latihan di Kota Batu. Usai Lebaran, pemusatan latihan bergeser ke Stadion Gajayana. Seminggu terakhir, mereka banyak menghadapi ujicoba melawan tim U-13 dan U-14.
Minggu (19/9) nanti mereka akan berangkat ke Jakarta mengikuti Danone National Training Camp. Bersama SSB Pengcab PSSI Semarang, Banteng Muda menjalani kegiatan tersebut di bawah arahan mantan pelatih Arema Bambang Nurdiansyah. Tahun ini Indonesia diwakili dua tim. Pasalnya, tahun lalu SSB Pengcab PSSI Semarang batal berkiprah di level internasional karena merebak virus flu burung di Brasil
Selama di Jakarta, dijadwalkan mereka akan menjalani lima kali latihan rutin di lapangan gelanggang mahasiswa Soemantri Brodjonegoro. Banteng Muda juga dijadwalkan menjalani dua kali ujicoba menghadapi SSB Jakarta dan SD Internasional.
Selasa (28/9) mereka dijadwalkan akan terbang ke Afsel mengikuti DNC dunia dan tepat seminggu setelahnya Banteng Muda dijadwalkan kembali ke Indonesia. Apapun hasilnya, mereka adalah duta bangsa. (*/war)